Sabtu, 22 Mei 2010

Keimanan - Haris Shaffix

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu tetapkan muslimku selalu



"Jangan cabut hidayah Mu ya Robb..."

Minggu, 02 Mei 2010

Tempat-Tempat Syaiton

Rasa malas beribadah, ngantuk ketika mendengar adzan, telinga panas ketika dibacakan ayat-ayat al quraan, dan segelumit gejala-gejala godaan syaitan sering dialami manusia di zaman ini. Syaitan telah berjanji untuk terus menyesatkan manusia hingga hari qiyamat kelak, dan untuk mensukseskan misi nya itu, syaitan pun meminta kepada Alloh untuk tetap hidup hingga hari qiyamat kelak. Syaiton adalah musuh utama kita, ia yang menghembuskan di dada manusia akan keburukan. Tapi kelihatannya terjadi ketidak fairan dalam peperangan ini, dimana syaiton dapat melihat kita tapi kita tidak dapat melihat mereka. Hendak kepada siapa kita memohon perlindungan?? Siapa lagi kalau kepada Yang Maha Melihat, Alloh Ta’ala. Alloh pun telah menurunkan pertolongannya kepada kita salah satunya dengan menunjukkan markas-markas mereka (syaitan) baik langsung dalam kalamNya maupun lewat sabda Nabi Nya. Nah, dimana saja sih basecamp nya syaitan???

1. Dalam aliran darah manusia
Dalam hadits riwayat Bukori Muslim, dikatakan bahwa :
“Sesungguhnya syaiton itu beredar di dalam tubuh manusia melalui aliran darah.”

2. Lubang-lubang di tanah
“Jangan salah seorang dari kalian buang air kecil di lubang tanah.”
Hadits riwayat Nasa’i, dari Qotadah.
Qotadah pun ditanyai tentang masalah larangan ini, kemudian ia menjawab, “bahwa adalah tempat tinggal jin.”



3. Di dalam rumah



Rumah yang tidak pernah dilantunkan di dalamnya ayat-ayat Al Qur’aan dan dzikir akan dimasuki dan ditinggali syaiton.
“Jangan jadikan rumahmu kuburan”. Kuburan : tidak pernah dipakai sholat, tilawah, dzikir. Rumah yang dibacakan al baqarah, syaitannya lari. Tentunya bacaan al baqarah itu yang benar dan ikhlas. Syaitan juga tahu, bisa membedakan, mana bacaan yang ikhlas dan mana yang tidak, efeknya pun ikut terbawa. Digunakan untuk sholat disini maksudnya sholat sunnah. Sebaik-baik sholat wajib itu di masjid, dan sebaik-baik sholat sunnah itu dirumah, kecuali sholat tahiyyatul masjid,hehe. Kalau untuk perempuan,...sebaiknya mencari keutamaan sholat jama’ah di masjid SELAMA tidak menimbulkan fitnah.

4. Di atas atap rumah




Di setiap rumah kaum muslimin ada jin muslim yang tinggal di atapnya. Bila makan siang diletakkan, mereka turun dan bersantap siang bersama penghuni. Bila makan malam diletakkan, mereka turun bersantap malam bersama penghuninya.
Demikian Abu Bakar bin Ubad meriwayatkan nya. Apalagi rumah yang diatapnya dikasih patung-patung, syaiton suka menempati patung-patung seperti itu.

5. Kamar Mandi






Syaiton mengganggu orang yang memasukinya. Dari do’a masuk kamar mandi.
“Yaa Alloh, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki (yang kotor) dan jin perempuan (yang kotor).” ( HR Abu Dawud dan Nasa’i ).
Perlu dipertanyakan juga nih kalau kita betah banget berlama-lama di kamar mandi??malah-malah, pernah suatu ketika saya mendengar seorang public figure –‘artist’ katanya-berkata kalau di kamar mandi lah ia mendapat inspirasi, ide-ide untuk menciptakan karya-karya lainnya. Kalau bisa dihubungkan, tidak heran kalau lagu-lagu, film-film, dan seabreg acara ber-genre entertainment kebanyakan jauh dari syar’i, lha wong idenya saja di dapat dari kerajaan syaiton! Wallahu ta’ala a’lam bish showab.

6. Tempat-tempat yang sunyi




Padang pasir yang luas atau tempat sunyi. Di tempat seperti itu, bacalah ayat kursi dan kumandangkanlah adzan. “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, ia mengatakan A’udzubikalimatillahit tammaati min syarii maa kholaq, tidak ada satu bahaya pun sampai ia meninggalkan tempat singgahan itu.”


7. Tempat-tempat kotor dan sampah

“Bagi kalian Jin muslim setiap tulang yang dibacakan nama Alloh padanya (ketika disembelih) ia jatuh ketangan kalian menjadi makanan dan tiap kotoran dari binatang kalian.” (HR Muslim).
Syaiton mengais-ngais sisa-sisa makanan manusia ditempat-tempat kotoran dan sampah. Makanan jin adalah sesuatu yang ghaib dan kita tidak bisa dan tidak perlu menelitinya.
8. Pasar

“Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk pasar atau orang yang paling akhir meninggalkan pasar. Karena pasar merupakan tempat pertempuran syaiton dan di pasar pula syaiton menencapkan benderanya.”
Menancapkan bendera disini maksudnya, syaiton menjadikan nya sebagai tempat penyulut permusuhan di kalangan masyarakat dengan perbuatan curang. (Syarah shahih muslim). Syaiton ternyata tahu bahwa uang hasil curang itu harom. Jika digunakan untuk makan, makanannya harom, orang yang makanannya harom, mudah digoda syaiton dan do’a orang itu tidak diijabahi Alloh. Berabe kan???
9. Tempat-tempat maksiat
“Janganlah kalian mendekati tempat-tempat perzinaan / tempat-tempat kotor / menjijikkan yang terang-terangan dan yang terselubung.”

10. Lubang hidung



“Bila salah seorang kalian bangun tidur maka hendaklah ia ber istinsyar 3 kali sebab syaiton ikut bermalam di lubang hidung.(HR Muslim).
Ia berharap bisa langsung masuk ke hati anak adam setelah bangun tidur. Tentu saja berbeda kalau sebelum tidur membaca dulu do’a penjagaan sebelum tidur.
11. Pohon / Tempat yang dikeramatkan





Syaiton mengelabuhi anak adam dengan menjadikan pohon atau tempat-tempat tertentu seakan memiliki kekuatan ghaib. Pernah suatu ketika Rosul menanam pohon kurma. Pohon kurma itu tumbuh subur dan lebat. Setiap orang yang datang diperbolehkan memetik dan memakannya. Namun, setelah Rosul wafat, di zaman Umar ra, mulailah orang-orang berdatangan dan thowaf di sekitar pohon kurma itu. Seketika itu, Umar ra segera memerintahkan agar seluruh pohon kurma milik Rosulullah di tebang semua untuk menutup pintu kemusyrikan. Islam tidak akan melestarikan kemusyrikan.
12. Jimat

Syaiton bersembunyi di balik benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan ghaib. Misal nya keris, jimat, akik, cincin, bahkan tasbih. Jika seseorang mulai menganggap ada kelebihan pada tasbih, seperti merasa lebih tenang dan nyaman jika dzikir dengan tashbih yang itu, sehingga tashbih pun dianggap memiliki sesuatu yang membuatnya nyaman, maka tashbih yang kelihatannya Islami pun bisa menjadi jimat.


13. Antara barisan sholat

Anas meriwayatkan bahwa Rosul bersabda, “Rapatkan barisan kalian, karena sesungguhnya syaiton itu berdiri diantara barisan yang renggang (tidak rapat). (HR Ahmad). Kesatuan hati muslimin, dimulai dari rapatnya shof dalam sholat. Bayangkan betapa gagahnya ummat ini ketika barisannya tertata rapi dan rapat, bagai perisai yang tak terkalahkan.

14. Rumah yang di dalamnya ada patung / gambar-gambar bernyawa

Malaikat tidak masuk di dalam rumah yang di dalamnya ada patung atau gambar-gambar (HR Muslim). Gambar-gambar yang dimaksudkan disini adalah gambvar yang dipajang,. Itupun ada perbedaan pendapat diantara ulama. Ada yang berpendapat semua gambar baik dua dimensi ataupun tiga empat dimensi semuanya harom. Tapi ada juga yang dua dimensi saja tidak mengapa. Pendapat yang lain, dua dimensi boleh asalkan tidak sempurna penggambarannya. Kurang lebih begitu penjelasan singkatnya untuk lebih jauh dan kompleks silahkan hubungi ustadz terdekat.

15. Berkendaraan yang diiringi musik




“Tidak seorangpun yang senantiasa berdzikir dengan menyebut nama Alloh dalam perjalanan melainkanmalaikat akan ikut menyetainya, dan tidak satu orang pun yang senantiasa mengumandangkan syair atau sejenisnya dalam perjalanan melainkan syaiton akan menyertainya.(HR Thobrani).
Terdapat perbedaan ulama juga mengenai syair yang di haromkan. Bagaimana dengan Nasyid?haromkah?? silahkan menentukan sikap sesuai pemahaman anda.

Sekarang sudah tahu kan mana-mana saja tempat-tempat tinggal syaiton. Kalahkan rasa takut, perkuat iman, perbanyak ruqyah diri dengan bacaan alquran dan dzikir.
..Wallohu ta'ala a'lam..

Sabtu, 01 Mei 2010

“A Short Film” yang masih aku ingat dan aku cari...



Saya masih ingat, hari itu, ketika saya berkunjung di Malang, ketika liburan setelah UAN, kakak mengajak saya mengikuti Seminar “Pernikahan Dini” di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Dalam seminar itu menghadirkan tokoh Feminis lokal, seorang ustadz yang juga konsultan remaja terkenal (Ust Darwis), dan dr. Arif, dosen yang kata kakak , menjadi favorit di fkub. Seminar dimulai dengan nasyid “Ku pinang engkau dengan Al Qur’aan” oleh group nasyidnya UAKI UB. Dilanjutkan perbincangan mengenai definisi nikah dini, dan bedanya dengan “menyegerakan” nikah atau juga dengan “buru-buru” nikah. Karena saking banyaknya pendukung nikah dini di gedung itu, rupanya tokoh feminis yang dihadirkan tidak begitu gamblang menentang pernikahan dini.
Yap, diskusi tentang Pernikahan Dini pun selesai, ditutup dengan hadirnya dr. Arif sebagai pembicara berikutnya. Hanya saja, kali ini dr. Arif tidak membahas tentang Materi seminar tapi berkaitan dengan motivasi dan juga tentang “orang tua kita”. Ternyata memang benar, dr Arif motivator yang seolah-olah mampu menghipnotis audien. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, cukup lah membuat air mata menetes. Ketika itu diputarkan film berlogat malaysia. Film inilah yang hingga kini saya cari-cari tapi belum juga saya temukan. Ingin minta softcopy dari dr Arif, tapi sayang, saya tidak ditakdirkan menjadi mahasiswinya di Brawijaya.
Kembali ke film malaysia itu. Dikisahkan seorang kakek yang sudah sangat tua. Sang kakek sakit, lalu dibawa kakek itu ke rumah sakit oleh anak perempuannya yang sudah berkeluarga, memiliki satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ternyata sang kakek pun kini harus memakai alat bantu pendengaran, dan akhirnya sepulang dari rumah sakit, sang kakek dirawat di rumah anak perempuannya itu. Hari demi hari dijalani sang kakek bersama keluarga anak perempuannya itu. Sarapan demi sarapan, Makan malam demi makan malam, dilalui sang kakek bersama keluarga anak perempuannya di satu meja makan.
Dari segi psikologi, orang yang sudah tua, mentalnya kembali ke masa kanak-kanak. Ia mulai sering lupa, bahkan sering mengulang-ulang perkataannya. Suatu ketika satu keluarga ini duduk di meja makan, sang kakek memecahkan piringnya sendiri. pikirku, sang kakek sengaja melakukannya. Bagaimana tidak, selama makan malam, setiap hari, setiap saat, anak perempuannya dan keluarganya begitu mengacuhkannya, seolah-olah tidak ada kakek di kursi ujung meja makan itu. Mereka sibuk bersendau gurau sendiri. Mungkin, dengan memecahkan satu piring itu cukup menegur sang anak bahwa ada ayahnya yang masih hidup di satu meja makan itu. Begitu seterusnya sang anak belum juga tersadar, malah mengganti piring ayahnya dengan piring plastik tanpa memikirkan maksud dari sang ayah. Permasalahan tidak berhenti di sini, kakek mulai menunjukkan sikap yang “kurang sopan” saat makan. Bukan pemahaman namun malah terjadi percekcokan antara sang istri dan suami. Awalnya sang istri masih membela ayahnya, tapi lama kelamaan sang istri pun turut menghujat ayahnya yang sudah tua renta itu. Mendengar pembicaraan anak dan menantunya yang sedemikian menggores hati nya, sang kakek pun dengan sengaja melepaskan alat bantu pendengarannya. Ia lebih senang menjadi tuli, daripada mendengar putri dan menantunya sendiri turut menghujatnya.
Hingga pada akhirnya, suami istri itu membuatkan sang kakek sebuah meja makan sendiri di depan kamar sang kakek, terpisah dari meja makan mereka. Sang kakek pun makan dengan piring plastik, segelas air, ditemani dengan seekor kucing yang kini menjadi satu-satunya teman setia sang kakek.

Suatu hari, kedua cucu sang kakek tengah bermain dengan kursi dan meja di halaman depan rumah. Dengan penasaran, sang Ibu bertanya kepada kedua anaknya yang masih kecil itu tentang apa yang mereka lakukan dengan kedua kursi dan satu meja itu? Dan dengan polosnya, sang anak menjawab, “Kursi yang ini untuk ayah besok kalau tua dan kursi yang ini untuk ibu”.
Seketika hati sang Ibu terbuka, hati nya luluh, ia teringat dan tersadar apa yang telah ia lakukan pada ayahnya yang kini sudah tua renta itu. Yang harusnya kita beri perhatian dan kasih sayang di masa tuanya, sebagaimana dulu ia mengasihi sang anak ketika sang anak masih kecil. Ingatkah ketika kecil kita sering mengulang-ulang pertanyaan kita kepada orang tua, orang tua dengan sabar menjelaskan dan memperkenalkan benda-benda di muka bumi ini dengan kesabarannya, maka adilkah jika kita menyalahkan orang tua yang juga mengulang-ulang perkataannya karena alasan yang sudah wajar yaitu “lupa”. ???
Dengan berlinangan air mata, sang anak segera berlari menuju kamar ayahnya, ayah yang kini sudah sangat tua, yang tengah terduduk di kursi usang menatap satu foto yang juga sudah usang. Foto dirinya dengan putri kecilnya dulu, yang tertidur di pangkuannya. ...

Mungkin itu salah satu ilmu yang saya bawa dari kota Malang, hingga saat ini masih saya ingat. Banyak hal yang menjadikan saya jatuh cinta dengan kota sejuk penuh dengan taman bunga sepanjang jalan itu. Dengan kwetiau di kantin samping perpustakaan. Dengan perpustakaan dimana saya dipertemukan dengan buku bagus di sampoerna corner nya (jazk mba dewi sudah menyusupkanku masuk perpus UB). Dengan MRP ( Masjid Raden Patah ) yang sederhana. Lapangan tempat latihan inkai akhwat2 ksatria. Alhamdulillah saya pernah diberi kesempatan mengais manfaat dari kunjungan singkat ke kota itu. Maafkan saya wahai kota malang, harus kulabuhkan perjuangan di kota solo, karna ternyata antara aku dan kau tidak ditakdirkan. (kogLebayGini???).
Finnaly, disinilah saya, solo, dengan membawa sepercik manfaat dari kota Malang.