Selasa, 27 Juli 2010

CupCake Mahkota Strawberry

Sore itu kepulanganku disambut hangat oleh Bapak tercinta yang juga baru pulang dari daerah tawangmangu. Tak aneh kalau di meja, aku temui sepiring buah strawberry. Tiba-tiba "sense of Chef"ku menemukan suatu ide, bagaimana mengolah Strawberry itu menjadi kue sederhana. Aku mulai dengan pencarian ide di dunia maya, tanganku mulai mengetik di kolom pencarian "kue sederhana tanpa oven", mengingat dapur sederhanaku tak memiliki fasilitas oven, hihi. Akhirnya aku dipertemukan dengan resep bolu tanpa oven dari site http://kompiancur.blogspot.com/2010/03/resep-kue-kue-tanpa-oven.html. Tepatnya, hari selasa 27 Juli 2010, tercatat sebagai hari lahirnya bolu bulat berhias strawberry dari tangan chef amatir ini,hhe. *dibantu sama chef senior- ibuk- dikit sih,hhe.
Jadi, pagi itu sekitar pukul 9 pagi, aku sudah siap dengan mixer (*walau pinjam tetangga, hehe) di tangan kananku, hemm, rasanya sudah 10 tahun aku tidak pegang mixer, seingatku ketika aku masih kecil, aku suka bantu-bantu ibuk kalo ibuk lagi bikin kue-kue unik, rasanya haru bisa kembali bernostalgia dengan masa-masa itu, haru, , , em..ehm, kembali ke kue,

Jadi awalnya, tiga butir telur dimasukkan ke dalam baskom plastik yang berukuran sedang, lalu memasukkan gula 300 gram, setelah itu, dicampur dengan mixer selama setengah jam. *sampe pegel,hehe. Setelah itu, memasukkan pengembang (SP) ke dalam adonan, disusul dengan tepung terigu 300 gram. Mix sampai benar-benar tercampur. Kemudian memasukkan minuman bersoda. Mix lagi sampai terbentuk adonan yang seperti berikut :


Setelah itu, mengambil dua sendok sayur dari adonan tersebut, dan memindahkannya ke dalam mangkuk kecil. Dengan sedih hati, kali ini gunakan pewarna makanan, dikiiiiiiiiiit saja untuk memberi warna merah pada adonan. hiks, *berat hati nih pakai pewarna.

Langkah berikutnya, mulai menuangkan adonan kedalam cetakan yang sudah diberi plastik CupCake terlebih dulu. Masukkan adonan putih sampai mendekati penuh, lalu tutup dengan lapisan merah sesuai selera.

Sementara tadi memanaskan air dalam panci pengukus, setelah sudah mendidih benar air di dalam pengukus, maka adonan siap dimasukkan ke dalam pengukus. tunggu 15 menit, ingat, jangan terlalu sering dibuka.
Setelah 15 menit berlangsung, tak sabar rasanya diri ini melihat hasilnya dan seperti inilah :


Awalnya bingung, ide awal pengen bikin kue berbahan strowberry, tapi resep yang ditemukan malah kue bolu, otakatik bikin kreasi, tak apalah tetap memanfaatkan strawberry maka jadilah CupCake Mahkota Strawberry ala chef yuyun,hehe.

Selamat mencoba resepnya...semoga bermanfaat.

Fitroh Manusia itu Bertauhid


Pagi itu, kembali aku berduduk sila, dengan pena dan buku catatan kecil, kucoba tulis apa yang ku dengar. Rasa kantuk sesekali menggoda, ditambah rasa dingin yang menjalar dari kaki, seakan menjadi godaan bagi manusia-manusia yang mencari ilmu di pagi itu. “Hiraukan rasa kantukmu, hiraukan rasa dingin itu, fokuslah kepada apa yang ustadzah pesankan”, begitu seolah-olah hati nuraniku mencoba menguatkanku.

Tak lama aku terduduk di majelis itu, 1 jam mungkin, tapi cukup memberiku ilmu, satu hal yang aku ingat dari beberapa hal yang aku catat, yaitu tentang “fitrohnya manusia itu bertauhid”.

Ingatkah kita pada suatu kaum, yang terombang ambing di dalam kapal di tengah lautan? Ketika badai datang, mereka memohon pada Alloh, tapi ketika badai sudah reda, dan keadaan mereka aman, mereka kembali lupa kepada Dzat yang menolong mereka, Alloh Ta’ala. Namun dari kisah itu, dapat kita ambil pelajaran bahwa tiap orang sejelek apapun, melakukan maksiat sebesar apapun, kalau sedang ditimpa musibah, pasti Tuhan ( Alloh ) yang mereka seru.

Ingatkah kita pada tragedi Adam Air yang hilang beberapa tahun lalu di perairan menuju Manado ? Masih ingatkah kita pada rekaman suara pembicaraan pilot dan co pilot yang sempat tersiar di televisi? Terlepas dari keaslian rekaman itu, setidaknya bisa kita ambil point penting dari pembicaraan tragis dan miris itu, perhatikan di akhir pembicaraan itu terdengar seruan kebesaran asma Nya, iya, seruan takbir, Allohu Akbar, berulangkali hingga seruan itu terhenti, menjadi penutup sebuah kisah perjalanan manusia.

Fitroh manusia itu bertuhan, bertauhid, ingatkah kita kepada kisah Nabi Ibrahim? Mencari siapakah sesembahan (Ilah) yang sebenarnya. Tatkala ia melihat bintang ia katakan "Inilah Tuhanku," namun ketika bintang itu tenggelam ia berkata: "Saya tidak suka yang tenggelam", demikian juga ketika melihat bulan dan matahari sama seperti itu. Akhirnya karena merasa bahwa benda-benda di alam ini tak ada yang pantas untuk disembah maka ia berkata, sebagaimana dalam firman Alloh Subhaanahu wa Ta’ala, yang artinya: "Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Kisah ini membuktikan bahwa hanya dengan mengikuti akal sehat dan hati nurani saja (fitrah) ternyata beliau mampu menjadi muslim yang muwahid (lurus tauhidnya) meski lingkungan yang ada tidak mendukung. Dan ini menunjukan bahwa “fitrah manusia pada dasarnya adalah bertauhid”. Lalu bagaimana dengan kita umat Islam sekarang ini, bukankah selain memiliki akal dan hati nurani kita juga mempunyai pembimbing berupa Al-Qur'an dan As-Sunnah. Masihkah kita akan menutupi kemusyrikan, kebid'ahan dan kemungkaran-kemungkaran yang kita lakukan dengan alasan lingkungan? atau karena tradisi??

Dakwah Kita

Adalah misi internasional ummat Islam. Adalah misi Universal ummat Islam. Misi istimewa bagi tiap insan yang mengaku dirinya seorang muslim. “Balighu 'anniy walau ayatan”, itulah yang diperintahkan Rosul junjungan kita Muhammad Shollallahu alaihi wa salam.

Ialah “Dakwah”...

Kenapa harus berdakwah ???

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.”

(QS Ali Imran 104)

Allah telah mengambil komitmen bagi siapapun yang telah dikaruniai ilmu untuk menyebarkan kepada yang lain dan tidak menyembunyikannya. Allah ta’ala berfirman,

“Dan (ingatlah),ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu) : Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kau menyembunyikannya,”

(QS. Ali Imran;187)

Dari ayat inilah, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan, “Maka sudah menjadi tanggung jawab bagi orang yang telah diberi ilmu syar’i untuk menyampaikan kepada orang lain sesuai tempat dan kondisinya.”

Nabi saw bersabda,

“Sebaik-baik di antara kalian adalah

yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.”

(HR Bukhari)

Ibarat orang yang berdagang, apabila ia membeli barang dagangan untuk kemudian dijual lagi, hendaklah segera menjualnya, atau bisa-bisa dagangannya menjadi rugi. Ibarat air, air yang mengalir itu lebih jernih daripada air yang hanya diam tergenang. Kewajiban tiap manusia adalah mencari ilmu. Dan kewajiban bagi yang berilmu adalah menyampaikannya. Sehingga kelak, ketika jiwa berada di peradilan yang agung, yang tiada dusta ketika itu, tidak akan ada alasan “tidak tahu”. Maka itu, Carilah wahai saudaraku!! InsyaAllah, para pejuang ilmu bertebaran di bumi Allah, dimanapun, di sudut-sudut masjid, di halaqoh-halaqoh kecil, hingga pengajian akbar. Kewajiban yang belum tahu adalah mencari tahu, dan bagi yang sudah tahu adalah memberitahu. Hubungan yang sinkron itu lah yang membawa pada dakwah Islam yang selaras. Tentunya kesemuanya itu berada dibawah kendali Yang Maha Berkehendak. Allah ta’ala berfirman,

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”

(QS Al An’am; 125)

Da’wah adalah bagian dari Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Merupakan akibat dari enggannya amar ma’ruf nahi munkar adalah datangnya siksaan Allah dan do’a orang tersebut tidak akan dijabahi. Rosulullah saw bersabda,

“Dan Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh engkau perintahkanlah kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Atau benar-benar Allah akan mengutus atas kalian siksaan dariNya, kemudian kalian mendo’a padaNya, maka kalian tidak diijabahi.”

(Rowahu At Turmudzi, dia berkata, Hadits Hasan)

Ada perbedaan antara siksaan Allah terhadap ummat-ummat terdahulu dengan ummat sekarang. Ummat Muhammad apabila di adzab, semuanya akan teradzab tanpa pandang bulu mana yang beriman dan mana yang tidak. Indonesia, negara kita yang mayoritas penduduk nya muslim. Alhamdulillah masih banyak penyeru-penyeru kebaikan bertebaran. Teruslah menyeru wahai saudaraku, jangan tunggu adzab datang kepada kita. Sudah cukup tsunami dan gempa sebagai peringatan kedzaliman kita. Jangan sembunyikan apa yang kau ketahui, sampaikanlah ilmumu, saling menasehati, dan ini yang paling penting, mengingatkan pemimpin. Bahkan, mengingatkan pemimpin merupakan Jihad yang paling utama. Rosulullah bersabda,

“paling utamanya jihad adalah kalimat haq pada pemimpin yang menyimpang.”

(Rowahu abu dawud wa turmudzi, hadits hasan)

Selain itu, orang yang mengajak orang lain kepada kebaikan juga mendapat Pahala kebaikan semisal orang yang diajaknya tadi. Dalam hadits rosulullah saw bersabda,

“Barangsiapa yang menunjuki satu kebaikan, maka baginya semisal pahala orang yang mengerjakannya.”

(Rowahul Muslim)

Begitu bahagianya menjadi seorang muslim. Beruntunglah orang-orang yang menunjuki. Bagaimana tidak? Semisal MLM, hanya mengajak tapi keuntungannya terus mengalir keatas. Subhanalloh. Pernahkah saudara menyaksikan perdebatan muallaf Vs Murtadin, ketika Murtadin berkomentar, “jadi orang Islam susah, sedikit-sedikit dosa, sedikit-sedikit neraka, bisa-bisa tidak ada satupun yang bisa masuk surga.” Mungkin begitu kurang lebihnya. Tapi dengan tenang, muallaf rahimakumullah menjawab bahwasanya Allah menyediakan bonus-bonus luar biasa bagi hamba-hambaNya yang senantiasa istiqomah di jalanNya.

Pahala yang ga hanya Paket Dobel namun lipat ganda di bulan ramadhan. Pahala sedekah bagai batang padi, tiap batang ada tujuh bulir, dan tiap bulir memiliki 100 biji. Subhanalloh. Menyingkirkan batu dari jalan manusia, pun bernilai ibadah. Tidur, menutup rumah ketika malam, mematikan lampu, menutup bejana, bekerja mencari ma’isyah, menulis, dan juga menunjuki kebaikan diatas tadi, dan masiiiih banyak lagi jalan-jalan kebaikan dan bonus pahala dalam Islam. Bersyukurlah wahai saudara muslim atas keislamanmu...

Siapa yang harus berdakwah ???

Tidak ada ukuran atau syarat pasti menjadi seorang da’i. Setinggi apakah ilmu yang harus dimiliki seseorang untuk bisa mendakwahkan al islam tidak ada pathokannya. Siapapun yang mendapat ilmu sebanyak apapun sesedikit apapun hendaklah disampaikan kepada yang lain. Namun, tentunya juga harus memperhatikan batasan penyampaian kita. Jangan kelewatan ekstrim menjelaskan sesuatu yang kita tidak tahu. Ini jelas melanggar firman Allah,

“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

(QS Al Isra’; 36)

Jangan terlalu takut untuk menyampaikan ilmu. Yang diperlukan adalah kehati-hatian agar yang kita sampaikan tidak menyesatkan yang lain.

Jadi siapa yang harus berdakwah? Apakah hanya anak rohis?apakah hanya anak SKI / UKMI? Apakah hanya para asatidz? Tidak. Penggembala, petani, pelajar, mahasiswa, pedagang, pekerja kantoran, karyawan pabrik, buruh, dokter, profesor, dosen, guru, nelayan, jaksa, hakim, Siapapun, yang memiliki ilmu hendaklah menyampaikan ke yang lain baik dalam keadaan formal ( pengajian, ceramah, khutbah ) atau keseharian.

Kapan dan Bagaimana cara berdakwah ???

Dakwah itu bisa kapanpun dan dimanapun. Tidak terpaku dalam keadaan formal/kajian. Tidak terpaku harus mengikuti suatu pergerakan. Walau Sejatinya, Misi organisasi Islam, Rohis misalnya, memanglah dakwah islam. Tapi tidak terpaku harus masuk rohis untuk berdakwah. Walau itu salah satu cara berdakwah. Dakwah bisa dimanapun kapanpun. Tiap langkah kita keluar dari pintu rumah adalah berdakwah. Di kampus, di pasar, di pelabuhan, di sawah, di kantor, dimanapun. Tidak harus berdiri di hadapan orang banyak. Tidak harus diatas mimbar. Wherever...whenever...

Apa yang menghalangimu dari berdakwah ???

Bimbang tatkala mengukur tingkat ilmu kita. Apakah sudah layak untuk berdakwah. Atau menunda dakwah dengan alasan ingin menambah ilmu dulu baru nantinya berdakwah? Atau takut memikirkan konsekuensi sebagai pendakwah yang berarti ia harus mengamalkan apa yang ia dakwahkan?

Karena merasa ilmunya belum sempurna, atau kapasitas ilmunya belum mencapai derajat ulama’ lalu takut menyampaikan sedikitpun?

Kalau begitu alasannya, berarti dia tidak menjalankan perintah nabi saw : “ballighu ‘anni walau ayatan..” .

Atau dia memegang dalil Ash Shaf ayat 3, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.

Padahal ayat itu bukan melarang kita berdakwah, tapi perintah untuk mengamalkan apa-apa yang kita dakwahkan. Jika ayat itu dimaknai sebagai larangan berdakwah selain yang sudah mengamalkannya dan terbebas dari kemaksiatan, tentu tidak ada yang layak berdakwah selain Nabi Saw. Karena tak ada lagi setelah beliau manusia yang ma’shum, terbebas dari dosa.

Hati-hati akan bisikan setan yang menghalangi tiap hamba untuk berdakwah. Menghembuskan pemikiran-pemikiran yang membuatnya ragu melangkah. Karena itulah , Hasan all – Bashri berkata kepada Muttharif, “Nasihatilah sahabat-sahabatmu!” Muttharif menjawab, “Saya takut kalau saya mengatakan apa yang tidak saya perbuat.” Al-Hasan berkata, “Semoga Allah merahmatimu, siapa diantara kita yang sudah melakukan yang ia katakan?Setan sangat ingin menang atas kita dalam urusan semacam ini, lalu tidak seorangpun yang menyeru pada yang ma’ruf dan tidak seorangpun mencegah kemungkaran.”

Ketahuilah!-semoga Allah merahmatimu-bahwasanya wajib bagi kita untuk mengetahui empat perkara: Pertama Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi Nya, dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya. Yang kedua, mengamalkannya. Yang ketiga, BERDAKWAH DENGANNYA. Dan yang ke empat, Bersabar dalam menghadapi ujian dalam berdakwah.

Wahai saudaraku dimanapun berada, teruskanlah menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar dan bertaqwalah kepada Allah. Pegang teguh misi dakwah wa jihad untuk perjuangan Islam. Hamasah saudaraku!

Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber pustaka :

Al Qur’anul karim

Riyadhus Shalihin. Bab 23; Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Majalah Ar Risalah. Desember 2009. 58-59.

Syarhu Ats-Tsalaatsatil Ushul

Sabtu, 22 Mei 2010

Keimanan - Haris Shaffix

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu tetapkan muslimku selalu



"Jangan cabut hidayah Mu ya Robb..."

Minggu, 02 Mei 2010

Tempat-Tempat Syaiton

Rasa malas beribadah, ngantuk ketika mendengar adzan, telinga panas ketika dibacakan ayat-ayat al quraan, dan segelumit gejala-gejala godaan syaitan sering dialami manusia di zaman ini. Syaitan telah berjanji untuk terus menyesatkan manusia hingga hari qiyamat kelak, dan untuk mensukseskan misi nya itu, syaitan pun meminta kepada Alloh untuk tetap hidup hingga hari qiyamat kelak. Syaiton adalah musuh utama kita, ia yang menghembuskan di dada manusia akan keburukan. Tapi kelihatannya terjadi ketidak fairan dalam peperangan ini, dimana syaiton dapat melihat kita tapi kita tidak dapat melihat mereka. Hendak kepada siapa kita memohon perlindungan?? Siapa lagi kalau kepada Yang Maha Melihat, Alloh Ta’ala. Alloh pun telah menurunkan pertolongannya kepada kita salah satunya dengan menunjukkan markas-markas mereka (syaitan) baik langsung dalam kalamNya maupun lewat sabda Nabi Nya. Nah, dimana saja sih basecamp nya syaitan???

1. Dalam aliran darah manusia
Dalam hadits riwayat Bukori Muslim, dikatakan bahwa :
“Sesungguhnya syaiton itu beredar di dalam tubuh manusia melalui aliran darah.”

2. Lubang-lubang di tanah
“Jangan salah seorang dari kalian buang air kecil di lubang tanah.”
Hadits riwayat Nasa’i, dari Qotadah.
Qotadah pun ditanyai tentang masalah larangan ini, kemudian ia menjawab, “bahwa adalah tempat tinggal jin.”



3. Di dalam rumah



Rumah yang tidak pernah dilantunkan di dalamnya ayat-ayat Al Qur’aan dan dzikir akan dimasuki dan ditinggali syaiton.
“Jangan jadikan rumahmu kuburan”. Kuburan : tidak pernah dipakai sholat, tilawah, dzikir. Rumah yang dibacakan al baqarah, syaitannya lari. Tentunya bacaan al baqarah itu yang benar dan ikhlas. Syaitan juga tahu, bisa membedakan, mana bacaan yang ikhlas dan mana yang tidak, efeknya pun ikut terbawa. Digunakan untuk sholat disini maksudnya sholat sunnah. Sebaik-baik sholat wajib itu di masjid, dan sebaik-baik sholat sunnah itu dirumah, kecuali sholat tahiyyatul masjid,hehe. Kalau untuk perempuan,...sebaiknya mencari keutamaan sholat jama’ah di masjid SELAMA tidak menimbulkan fitnah.

4. Di atas atap rumah




Di setiap rumah kaum muslimin ada jin muslim yang tinggal di atapnya. Bila makan siang diletakkan, mereka turun dan bersantap siang bersama penghuni. Bila makan malam diletakkan, mereka turun bersantap malam bersama penghuninya.
Demikian Abu Bakar bin Ubad meriwayatkan nya. Apalagi rumah yang diatapnya dikasih patung-patung, syaiton suka menempati patung-patung seperti itu.

5. Kamar Mandi






Syaiton mengganggu orang yang memasukinya. Dari do’a masuk kamar mandi.
“Yaa Alloh, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki (yang kotor) dan jin perempuan (yang kotor).” ( HR Abu Dawud dan Nasa’i ).
Perlu dipertanyakan juga nih kalau kita betah banget berlama-lama di kamar mandi??malah-malah, pernah suatu ketika saya mendengar seorang public figure –‘artist’ katanya-berkata kalau di kamar mandi lah ia mendapat inspirasi, ide-ide untuk menciptakan karya-karya lainnya. Kalau bisa dihubungkan, tidak heran kalau lagu-lagu, film-film, dan seabreg acara ber-genre entertainment kebanyakan jauh dari syar’i, lha wong idenya saja di dapat dari kerajaan syaiton! Wallahu ta’ala a’lam bish showab.

6. Tempat-tempat yang sunyi




Padang pasir yang luas atau tempat sunyi. Di tempat seperti itu, bacalah ayat kursi dan kumandangkanlah adzan. “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, ia mengatakan A’udzubikalimatillahit tammaati min syarii maa kholaq, tidak ada satu bahaya pun sampai ia meninggalkan tempat singgahan itu.”


7. Tempat-tempat kotor dan sampah

“Bagi kalian Jin muslim setiap tulang yang dibacakan nama Alloh padanya (ketika disembelih) ia jatuh ketangan kalian menjadi makanan dan tiap kotoran dari binatang kalian.” (HR Muslim).
Syaiton mengais-ngais sisa-sisa makanan manusia ditempat-tempat kotoran dan sampah. Makanan jin adalah sesuatu yang ghaib dan kita tidak bisa dan tidak perlu menelitinya.
8. Pasar

“Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk pasar atau orang yang paling akhir meninggalkan pasar. Karena pasar merupakan tempat pertempuran syaiton dan di pasar pula syaiton menencapkan benderanya.”
Menancapkan bendera disini maksudnya, syaiton menjadikan nya sebagai tempat penyulut permusuhan di kalangan masyarakat dengan perbuatan curang. (Syarah shahih muslim). Syaiton ternyata tahu bahwa uang hasil curang itu harom. Jika digunakan untuk makan, makanannya harom, orang yang makanannya harom, mudah digoda syaiton dan do’a orang itu tidak diijabahi Alloh. Berabe kan???
9. Tempat-tempat maksiat
“Janganlah kalian mendekati tempat-tempat perzinaan / tempat-tempat kotor / menjijikkan yang terang-terangan dan yang terselubung.”

10. Lubang hidung



“Bila salah seorang kalian bangun tidur maka hendaklah ia ber istinsyar 3 kali sebab syaiton ikut bermalam di lubang hidung.(HR Muslim).
Ia berharap bisa langsung masuk ke hati anak adam setelah bangun tidur. Tentu saja berbeda kalau sebelum tidur membaca dulu do’a penjagaan sebelum tidur.
11. Pohon / Tempat yang dikeramatkan





Syaiton mengelabuhi anak adam dengan menjadikan pohon atau tempat-tempat tertentu seakan memiliki kekuatan ghaib. Pernah suatu ketika Rosul menanam pohon kurma. Pohon kurma itu tumbuh subur dan lebat. Setiap orang yang datang diperbolehkan memetik dan memakannya. Namun, setelah Rosul wafat, di zaman Umar ra, mulailah orang-orang berdatangan dan thowaf di sekitar pohon kurma itu. Seketika itu, Umar ra segera memerintahkan agar seluruh pohon kurma milik Rosulullah di tebang semua untuk menutup pintu kemusyrikan. Islam tidak akan melestarikan kemusyrikan.
12. Jimat

Syaiton bersembunyi di balik benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan ghaib. Misal nya keris, jimat, akik, cincin, bahkan tasbih. Jika seseorang mulai menganggap ada kelebihan pada tasbih, seperti merasa lebih tenang dan nyaman jika dzikir dengan tashbih yang itu, sehingga tashbih pun dianggap memiliki sesuatu yang membuatnya nyaman, maka tashbih yang kelihatannya Islami pun bisa menjadi jimat.


13. Antara barisan sholat

Anas meriwayatkan bahwa Rosul bersabda, “Rapatkan barisan kalian, karena sesungguhnya syaiton itu berdiri diantara barisan yang renggang (tidak rapat). (HR Ahmad). Kesatuan hati muslimin, dimulai dari rapatnya shof dalam sholat. Bayangkan betapa gagahnya ummat ini ketika barisannya tertata rapi dan rapat, bagai perisai yang tak terkalahkan.

14. Rumah yang di dalamnya ada patung / gambar-gambar bernyawa

Malaikat tidak masuk di dalam rumah yang di dalamnya ada patung atau gambar-gambar (HR Muslim). Gambar-gambar yang dimaksudkan disini adalah gambvar yang dipajang,. Itupun ada perbedaan pendapat diantara ulama. Ada yang berpendapat semua gambar baik dua dimensi ataupun tiga empat dimensi semuanya harom. Tapi ada juga yang dua dimensi saja tidak mengapa. Pendapat yang lain, dua dimensi boleh asalkan tidak sempurna penggambarannya. Kurang lebih begitu penjelasan singkatnya untuk lebih jauh dan kompleks silahkan hubungi ustadz terdekat.

15. Berkendaraan yang diiringi musik




“Tidak seorangpun yang senantiasa berdzikir dengan menyebut nama Alloh dalam perjalanan melainkanmalaikat akan ikut menyetainya, dan tidak satu orang pun yang senantiasa mengumandangkan syair atau sejenisnya dalam perjalanan melainkan syaiton akan menyertainya.(HR Thobrani).
Terdapat perbedaan ulama juga mengenai syair yang di haromkan. Bagaimana dengan Nasyid?haromkah?? silahkan menentukan sikap sesuai pemahaman anda.

Sekarang sudah tahu kan mana-mana saja tempat-tempat tinggal syaiton. Kalahkan rasa takut, perkuat iman, perbanyak ruqyah diri dengan bacaan alquran dan dzikir.
..Wallohu ta'ala a'lam..

Sabtu, 01 Mei 2010

“A Short Film” yang masih aku ingat dan aku cari...



Saya masih ingat, hari itu, ketika saya berkunjung di Malang, ketika liburan setelah UAN, kakak mengajak saya mengikuti Seminar “Pernikahan Dini” di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Dalam seminar itu menghadirkan tokoh Feminis lokal, seorang ustadz yang juga konsultan remaja terkenal (Ust Darwis), dan dr. Arif, dosen yang kata kakak , menjadi favorit di fkub. Seminar dimulai dengan nasyid “Ku pinang engkau dengan Al Qur’aan” oleh group nasyidnya UAKI UB. Dilanjutkan perbincangan mengenai definisi nikah dini, dan bedanya dengan “menyegerakan” nikah atau juga dengan “buru-buru” nikah. Karena saking banyaknya pendukung nikah dini di gedung itu, rupanya tokoh feminis yang dihadirkan tidak begitu gamblang menentang pernikahan dini.
Yap, diskusi tentang Pernikahan Dini pun selesai, ditutup dengan hadirnya dr. Arif sebagai pembicara berikutnya. Hanya saja, kali ini dr. Arif tidak membahas tentang Materi seminar tapi berkaitan dengan motivasi dan juga tentang “orang tua kita”. Ternyata memang benar, dr Arif motivator yang seolah-olah mampu menghipnotis audien. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, cukup lah membuat air mata menetes. Ketika itu diputarkan film berlogat malaysia. Film inilah yang hingga kini saya cari-cari tapi belum juga saya temukan. Ingin minta softcopy dari dr Arif, tapi sayang, saya tidak ditakdirkan menjadi mahasiswinya di Brawijaya.
Kembali ke film malaysia itu. Dikisahkan seorang kakek yang sudah sangat tua. Sang kakek sakit, lalu dibawa kakek itu ke rumah sakit oleh anak perempuannya yang sudah berkeluarga, memiliki satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ternyata sang kakek pun kini harus memakai alat bantu pendengaran, dan akhirnya sepulang dari rumah sakit, sang kakek dirawat di rumah anak perempuannya itu. Hari demi hari dijalani sang kakek bersama keluarga anak perempuannya itu. Sarapan demi sarapan, Makan malam demi makan malam, dilalui sang kakek bersama keluarga anak perempuannya di satu meja makan.
Dari segi psikologi, orang yang sudah tua, mentalnya kembali ke masa kanak-kanak. Ia mulai sering lupa, bahkan sering mengulang-ulang perkataannya. Suatu ketika satu keluarga ini duduk di meja makan, sang kakek memecahkan piringnya sendiri. pikirku, sang kakek sengaja melakukannya. Bagaimana tidak, selama makan malam, setiap hari, setiap saat, anak perempuannya dan keluarganya begitu mengacuhkannya, seolah-olah tidak ada kakek di kursi ujung meja makan itu. Mereka sibuk bersendau gurau sendiri. Mungkin, dengan memecahkan satu piring itu cukup menegur sang anak bahwa ada ayahnya yang masih hidup di satu meja makan itu. Begitu seterusnya sang anak belum juga tersadar, malah mengganti piring ayahnya dengan piring plastik tanpa memikirkan maksud dari sang ayah. Permasalahan tidak berhenti di sini, kakek mulai menunjukkan sikap yang “kurang sopan” saat makan. Bukan pemahaman namun malah terjadi percekcokan antara sang istri dan suami. Awalnya sang istri masih membela ayahnya, tapi lama kelamaan sang istri pun turut menghujat ayahnya yang sudah tua renta itu. Mendengar pembicaraan anak dan menantunya yang sedemikian menggores hati nya, sang kakek pun dengan sengaja melepaskan alat bantu pendengarannya. Ia lebih senang menjadi tuli, daripada mendengar putri dan menantunya sendiri turut menghujatnya.
Hingga pada akhirnya, suami istri itu membuatkan sang kakek sebuah meja makan sendiri di depan kamar sang kakek, terpisah dari meja makan mereka. Sang kakek pun makan dengan piring plastik, segelas air, ditemani dengan seekor kucing yang kini menjadi satu-satunya teman setia sang kakek.

Suatu hari, kedua cucu sang kakek tengah bermain dengan kursi dan meja di halaman depan rumah. Dengan penasaran, sang Ibu bertanya kepada kedua anaknya yang masih kecil itu tentang apa yang mereka lakukan dengan kedua kursi dan satu meja itu? Dan dengan polosnya, sang anak menjawab, “Kursi yang ini untuk ayah besok kalau tua dan kursi yang ini untuk ibu”.
Seketika hati sang Ibu terbuka, hati nya luluh, ia teringat dan tersadar apa yang telah ia lakukan pada ayahnya yang kini sudah tua renta itu. Yang harusnya kita beri perhatian dan kasih sayang di masa tuanya, sebagaimana dulu ia mengasihi sang anak ketika sang anak masih kecil. Ingatkah ketika kecil kita sering mengulang-ulang pertanyaan kita kepada orang tua, orang tua dengan sabar menjelaskan dan memperkenalkan benda-benda di muka bumi ini dengan kesabarannya, maka adilkah jika kita menyalahkan orang tua yang juga mengulang-ulang perkataannya karena alasan yang sudah wajar yaitu “lupa”. ???
Dengan berlinangan air mata, sang anak segera berlari menuju kamar ayahnya, ayah yang kini sudah sangat tua, yang tengah terduduk di kursi usang menatap satu foto yang juga sudah usang. Foto dirinya dengan putri kecilnya dulu, yang tertidur di pangkuannya. ...

Mungkin itu salah satu ilmu yang saya bawa dari kota Malang, hingga saat ini masih saya ingat. Banyak hal yang menjadikan saya jatuh cinta dengan kota sejuk penuh dengan taman bunga sepanjang jalan itu. Dengan kwetiau di kantin samping perpustakaan. Dengan perpustakaan dimana saya dipertemukan dengan buku bagus di sampoerna corner nya (jazk mba dewi sudah menyusupkanku masuk perpus UB). Dengan MRP ( Masjid Raden Patah ) yang sederhana. Lapangan tempat latihan inkai akhwat2 ksatria. Alhamdulillah saya pernah diberi kesempatan mengais manfaat dari kunjungan singkat ke kota itu. Maafkan saya wahai kota malang, harus kulabuhkan perjuangan di kota solo, karna ternyata antara aku dan kau tidak ditakdirkan. (kogLebayGini???).
Finnaly, disinilah saya, solo, dengan membawa sepercik manfaat dari kota Malang.

Minggu, 04 April 2010

April Mop: Hari Dimana Umat Islam Dibantai

Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari. (sa/berbagaisumber)

( http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/april-mop-hari-dimana-umat-islam-dibantai.htm )